Januari 2015 - Archive

Selasa, 27 Januari 2015

Kreatif yang Sesungguhnya

00.01
Hey hoo guys, Apa kabarnya nih?? semoga selalu sehat sehat aja yah...
Disini gue akan memberikan suatu inspirasi buat kalian, terutama bagi yang mencintai gambar menggambar, coret mencoret kertas, desain-desain, dan grafis-grafisan atau apalah itu.

Lukisan ini adalah sebuah imajinasi dari seseorang yang bertangan dewa dengan segambreng alat alat gambarnya yang mungkin dapat membuat kalian terperangah sampe mampus hahaha, nggak lah yah, tapi sumpah nih lukisan keren amat, kayak ada 2 makna dalam satu gambar itu, kalo bahasa melayu nya "Two Face in One Head"  :D | langsung aja nih cekidot...



































Pasti kalian pengen tau kan siapa yang membuat coretan tersebut, tenang gue akan kasih tau siapa dia tapi apakah kalian udah siap?? bener nih siap?? udah siapkan?? bener mau tau?? hehehe yaudah nih gue kasih tau....


Dan pembuatnya adalah aang iing aang

Robert Gonsalves

Rob Gonsalves adalah pelukis Kanada dengan Aliran realisme, senjatanya adalah suatu perspektif yang unik dan gaya. Dia menghasilkan karya-karya asli, cetakanny dengan edisi terbatas dan ilustrasi untuk buku sendiri.

Rob Gonsalves mengembangkan minat dalam menggambar imajinasinya menggunakan berbagai media. Pada usia dua belas tahun, imajinasinya tumbuh saat ia belajar teknik perspektif dan mulai membuat lukisan pertamanya berupa seni rupa dan rendering bangunan yang dibayangkan



wah gak kebayang nih gimana proses dia ngelukis pasti keren abis yah dan butuh waktu yang lama. Terus berkarya om Rob :D

Sekian tulisan dari gue semoga dapat menginpirasi kaula muda sekalian, terima kasih :cheers:
(R_Koston)

Senin, 12 Januari 2015

[Pelaksanaan] Project Ke-1 "Berbagi Kembali di Panti Asuhan Cahaya Ummi"

20.22
         



           TEPUK tangan mengiringi jalannya acara amal yang dilaksanakan oleh komunitas Palembang Social Project(PSP) di Panti Asuhan Cahaya Ummi pada Minggu (04/01). Acara yang dilaksanakan berawal dari kepedulian dan keinginan berbagi ini merupakan first project dari komunitas tersebut.
           Sebuah harapan disampaikan oleh Ibu pengurus panti untuk kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih karena panti asuhan Cahaya Ummi telah dipercaya sebagai tempat adek-adek berbagi. Kami berharap semoga semuanya berjalan dengan lancar dan semua ini sangat bermanfaat bagi kami,” ucapnya dalam kata sambutan.
          Hal yang sama juga diucapkan oleh perwakilan Palembang Social Project dalam kata sambutan, Muhammad Aldiansyah. “Ini merupakan project pertama dari PSP yang bergerak dalam bidang social-travelling. Kami berharap, apa yang akan kami berikan dapat bermanfaat dan berguna untuk adek-adek sekalian. Dan kami mohon doanya semoga nanti PSP dapat semakin berbuat lebih untuk selanjutnya,” ujarnya.
           Tak hanya itu, dalam kegiatan yang telah direncanakan dua minggu sebelumya itu, Palembang Social Project menyiapkan semuanya dengan baik agar meminimalisir kesalahan. Mulai dari pengumpulan dana, buku-buku dan pakaian layak pakai hingga hari eksekusi di Panti Asuhan Cahaya Ummi.
           Project ini juga melibatkan pihak-pihak donatur yang turut membantu terselenggaranya acara. Selain itu, kehadiran wartawan muda Sriwijaya Post juga diharapkan bisa membantu menggerakkan lebih banyak orang yang peduli pada lingkungan dan orang-orang sekitar melalui tulisan.(RNRaa)

[Persiapan] Project Ke-1 "Berbagi Kembali di Panti Asuhan Cahaya Ummi"

20.20
           Palembang Social Project adalah sebuah komunitas yang terbentuk berdasarkan kepedulian dan kemauan untuk berbagi serta keinginan untuk mengeksplore lingkungan sekitar. Dibentuk oleh pemuda-pemuda yang memiliki kesamaan visi, namun dengan latar belakang yang berbeda, lahirlah PSP pada Minggu,14 Desember 2014 . Awalnya, PSP didirikan untuk mengisi waktu kosong karena libur kuliah yang kebanyakan sedang dilalui dengan bosan oleh para prajurit PSP sendiri. Namun, lambat laun mereka baru menyadari dan menemukan makna sesungguhnya dari komunitas ini. Tidak seperti komunitas pada umumnya yang biasa memiliki seorang ketua, maka tidak dengan PSP. Satu-satunya jabatan yang dilegalkan dalam PSP adalah bendahara, yang dipegang oleh Desmalinda. Para prajurit PSP berkomitmen sejak awal pembentukan untuk tidak memiliki ketua di antara mereka. Mereka memutuskan untuk memimpin dan me-manage diri mereka sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab untuk mengingatkan apabila ada prajurit yang lalai atau melakukan kesalahan.
           Pada hari yang sama dengan pembentukan, hari itupun para personil merancang first project yang ditargetkan akan dieksekusi pada awal bulan Januari 2015. Maka, resmilah untuk first project PSP, akan beramal melalui sumbangan untuk anak-anak di panti asuhan. Mulai mengumpulkan buku dan pakaian bekas dari official member PSP hingga “menggaet” relawan dan donatur lain di luar komunitas, PSP bertekad menyukseskan first project ini. Komik, majalah, novel, buku cerita dan buku pelajaran sudah terkumpul dan  siap untuk dijual demi mengumpulkan dana. Selain itu, beberapa prajurit PSP membuat berbagai macam handmade, seperti bros dan gantungan kunci untuk menambah penghasilan penjualan. Semuanya hampir dipukul rata dengan harga lima ribu rupiah untuk setiap item barang.
           Dengan berbekal tekad dan keyakinan, setiap hari Kamis dan Minggu, para prajurit PSP mulai menjual buku dan karya handmade untuk mgumpulkan dana. Hari Kamis, ditargetkan untuk berjualan di sekitar area Benteng Kuto Besak(BKB). Penjualan dimulai setelah pelaksanaan sholat Ashar, karena para pengunjung mulai berdatangan ke BKB untuk menghabiskan waktu senggang bersama teman dan keluarga tercinta. Sedangkan pada hari Minggu, pukul setengah 6 , para prajurit PSP sudah standby di Kambang Iwak(KI). Tempat ini sudah dipenuhi dengan para pedangang dan orang-orang yang melepas penat bekerja dengan jogging santai pada Minggu pagi. Tak ketinggalan beberapa komunitas lain juga ikut memenuhi tempat strategis ini.
           Para prajurit PSP segera berbagi tugas untuk memaksimalkan pengumpulan dana. Beberapa orang menjaga lapak tempat berjualan serta beberapa lagi berkeliling sambil membawa beberapa buku dan karya handmade untuk ditawarkan kepada para pengunjung. Hari menjelang siang dan para pengunjung Kambang Iwak sudah berkurang. Para prajurit PSP mengemasi barang-barang yang mereka jual dan berdiskusi sejenak untuk menentukan langkah selanjutnya.
           Proses pengumpulan dana ini berlangsung selama dua minggu lebih, mulai Kamis, 18 Desember 2014 hingga 1 Januari 2015. Alhamdulillah, setelah perjuangan mengumpulkan buku dan pembuatan karya-karya kerajinan tangan tersebut serta promosi terus-menerus, baik langsung maupun melalui media social, seperti BBM, Line, Twitter, Facebook maupun SMS untuk menarik donator, para prajurit PSP dapat memenuhi target dana.
           Eksekusi dilaksanakan pada 4 Januari  2015 dengan target panti asuhan di daerah Seduduk Putih, belakang Palembang Trade Center(PTC), yaitu Panti Asuhan Cahaya Ummi. Pukul 11.00 para prajurit berkumpul di rumah Rafiniati, setelah sehari sebelumnya mengumpulkan semua sembako, buku dan pakaian layak pakai disana. Setelah sholat Zuhur, para prajurit PSP langsung menuju ke lapangan eksekusi, Panti Asuhan Cahaya Ummi. Beberapa anak-anak disana sedang bermain dengan gembira saat kedatangan mereka. Ibu pengurus panti menyambut kedatngan mereka dengan gembira. Waktu menunjukkan pukul 1 siang saat Rizki Triandani dan Rafiniati memandu acara formal. Lalu, acara mulai mengalir begitu saja. Kata sambutan dari pihak Palembang Social Project yang diwakilkan oleh Muhammad Aldiansyah, kata sambutan dari pihak panti asuhan, penyerahan secara simbolis oleh Siti Nadhilah Febrianti, kemudian ditutup dengan doa oleh Muhammad Idris Idul Putra.
           Setelah acara formal yang lumayan menegangkan urat-urat syaraf, acara beralih ke acara informal yang dimulai dengan perkenlaan para prajurit PSP. Di sini mulai terlihat dan  terjain kebersamaan antara mereka dengan anak-anak panti asuhan. Setelah itu, permainan gitar akustik oleh Kak Razin dan Kak Halim disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh anak-anak panti. Tak ketinggalan setelah itu mereka mengiringi semua yang hadir untuk bersama-sama menyanyikan sebuah lagu berjudu “Laskar Pelangi”.
Suasana semakin seru dan meriah ketika memasuki sesi games. Beberapa permainan ringan dan menyenangkan disiapkan para prajurit PSP untuk dimainkan bersama anak-anak panti. Mulai dari permainan kata berantai, tebak kata, pertanyaan-pertanyaan ringan serta permainan konsentrasi angka. Sepanjang permainan diikuti teriakan gembira, tawa dan luapan kebahagian, baik dari prajurit PSP sendiri hingga anak-anak panti asuhan Cahaya Ummi.
           Acara siang menjelang sore hari itu ditutup dengan penulisan dan penempelan kertas berisi impian dan cita-cita dari semuanya. Beberapa anak panti asuhan dengan wajah lugu dan kegembiraan yang masih  kental melekat, memberanikan diri untuk menyampaikan kesan dan pesan mereka untuk acara pada hari itu.
           Acara amal, acara dan kegiatan pertama Palembang Social Project berjalan dengan sempurna. Semuanya berjalan dengan lancar dan diharapkan membawa kebahagiaan bagi semua partisipan. Dan pada akhirnya, semua prajurit PSP berharap kegiatan ini adalah batu pijakan untuk menghasilkan project-project selanjutnya yang lebih bermanfaat dan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi orang lain.(RNRaa)