Senin, 12 Januari 2015

[Persiapan] Project Ke-1 "Berbagi Kembali di Panti Asuhan Cahaya Ummi"

20.20
           Palembang Social Project adalah sebuah komunitas yang terbentuk berdasarkan kepedulian dan kemauan untuk berbagi serta keinginan untuk mengeksplore lingkungan sekitar. Dibentuk oleh pemuda-pemuda yang memiliki kesamaan visi, namun dengan latar belakang yang berbeda, lahirlah PSP pada Minggu,14 Desember 2014 . Awalnya, PSP didirikan untuk mengisi waktu kosong karena libur kuliah yang kebanyakan sedang dilalui dengan bosan oleh para prajurit PSP sendiri. Namun, lambat laun mereka baru menyadari dan menemukan makna sesungguhnya dari komunitas ini. Tidak seperti komunitas pada umumnya yang biasa memiliki seorang ketua, maka tidak dengan PSP. Satu-satunya jabatan yang dilegalkan dalam PSP adalah bendahara, yang dipegang oleh Desmalinda. Para prajurit PSP berkomitmen sejak awal pembentukan untuk tidak memiliki ketua di antara mereka. Mereka memutuskan untuk memimpin dan me-manage diri mereka sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab untuk mengingatkan apabila ada prajurit yang lalai atau melakukan kesalahan.
           Pada hari yang sama dengan pembentukan, hari itupun para personil merancang first project yang ditargetkan akan dieksekusi pada awal bulan Januari 2015. Maka, resmilah untuk first project PSP, akan beramal melalui sumbangan untuk anak-anak di panti asuhan. Mulai mengumpulkan buku dan pakaian bekas dari official member PSP hingga “menggaet” relawan dan donatur lain di luar komunitas, PSP bertekad menyukseskan first project ini. Komik, majalah, novel, buku cerita dan buku pelajaran sudah terkumpul dan  siap untuk dijual demi mengumpulkan dana. Selain itu, beberapa prajurit PSP membuat berbagai macam handmade, seperti bros dan gantungan kunci untuk menambah penghasilan penjualan. Semuanya hampir dipukul rata dengan harga lima ribu rupiah untuk setiap item barang.
           Dengan berbekal tekad dan keyakinan, setiap hari Kamis dan Minggu, para prajurit PSP mulai menjual buku dan karya handmade untuk mgumpulkan dana. Hari Kamis, ditargetkan untuk berjualan di sekitar area Benteng Kuto Besak(BKB). Penjualan dimulai setelah pelaksanaan sholat Ashar, karena para pengunjung mulai berdatangan ke BKB untuk menghabiskan waktu senggang bersama teman dan keluarga tercinta. Sedangkan pada hari Minggu, pukul setengah 6 , para prajurit PSP sudah standby di Kambang Iwak(KI). Tempat ini sudah dipenuhi dengan para pedangang dan orang-orang yang melepas penat bekerja dengan jogging santai pada Minggu pagi. Tak ketinggalan beberapa komunitas lain juga ikut memenuhi tempat strategis ini.
           Para prajurit PSP segera berbagi tugas untuk memaksimalkan pengumpulan dana. Beberapa orang menjaga lapak tempat berjualan serta beberapa lagi berkeliling sambil membawa beberapa buku dan karya handmade untuk ditawarkan kepada para pengunjung. Hari menjelang siang dan para pengunjung Kambang Iwak sudah berkurang. Para prajurit PSP mengemasi barang-barang yang mereka jual dan berdiskusi sejenak untuk menentukan langkah selanjutnya.
           Proses pengumpulan dana ini berlangsung selama dua minggu lebih, mulai Kamis, 18 Desember 2014 hingga 1 Januari 2015. Alhamdulillah, setelah perjuangan mengumpulkan buku dan pembuatan karya-karya kerajinan tangan tersebut serta promosi terus-menerus, baik langsung maupun melalui media social, seperti BBM, Line, Twitter, Facebook maupun SMS untuk menarik donator, para prajurit PSP dapat memenuhi target dana.
           Eksekusi dilaksanakan pada 4 Januari  2015 dengan target panti asuhan di daerah Seduduk Putih, belakang Palembang Trade Center(PTC), yaitu Panti Asuhan Cahaya Ummi. Pukul 11.00 para prajurit berkumpul di rumah Rafiniati, setelah sehari sebelumnya mengumpulkan semua sembako, buku dan pakaian layak pakai disana. Setelah sholat Zuhur, para prajurit PSP langsung menuju ke lapangan eksekusi, Panti Asuhan Cahaya Ummi. Beberapa anak-anak disana sedang bermain dengan gembira saat kedatangan mereka. Ibu pengurus panti menyambut kedatngan mereka dengan gembira. Waktu menunjukkan pukul 1 siang saat Rizki Triandani dan Rafiniati memandu acara formal. Lalu, acara mulai mengalir begitu saja. Kata sambutan dari pihak Palembang Social Project yang diwakilkan oleh Muhammad Aldiansyah, kata sambutan dari pihak panti asuhan, penyerahan secara simbolis oleh Siti Nadhilah Febrianti, kemudian ditutup dengan doa oleh Muhammad Idris Idul Putra.
           Setelah acara formal yang lumayan menegangkan urat-urat syaraf, acara beralih ke acara informal yang dimulai dengan perkenlaan para prajurit PSP. Di sini mulai terlihat dan  terjain kebersamaan antara mereka dengan anak-anak panti asuhan. Setelah itu, permainan gitar akustik oleh Kak Razin dan Kak Halim disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh anak-anak panti. Tak ketinggalan setelah itu mereka mengiringi semua yang hadir untuk bersama-sama menyanyikan sebuah lagu berjudu “Laskar Pelangi”.
Suasana semakin seru dan meriah ketika memasuki sesi games. Beberapa permainan ringan dan menyenangkan disiapkan para prajurit PSP untuk dimainkan bersama anak-anak panti. Mulai dari permainan kata berantai, tebak kata, pertanyaan-pertanyaan ringan serta permainan konsentrasi angka. Sepanjang permainan diikuti teriakan gembira, tawa dan luapan kebahagian, baik dari prajurit PSP sendiri hingga anak-anak panti asuhan Cahaya Ummi.
           Acara siang menjelang sore hari itu ditutup dengan penulisan dan penempelan kertas berisi impian dan cita-cita dari semuanya. Beberapa anak panti asuhan dengan wajah lugu dan kegembiraan yang masih  kental melekat, memberanikan diri untuk menyampaikan kesan dan pesan mereka untuk acara pada hari itu.
           Acara amal, acara dan kegiatan pertama Palembang Social Project berjalan dengan sempurna. Semuanya berjalan dengan lancar dan diharapkan membawa kebahagiaan bagi semua partisipan. Dan pada akhirnya, semua prajurit PSP berharap kegiatan ini adalah batu pijakan untuk menghasilkan project-project selanjutnya yang lebih bermanfaat dan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi orang lain.(RNRaa)

0 komentar:

Posting Komentar