Februari 2015 - Archive

Minggu, 22 Februari 2015

Gandakan Produktivitas, Stop Lakukan 25 Hal Ini!

19.16


produktivitas

Produktivitas adalah sesuatu dimana sebagian besar dari kita berusaha dengan keras meraihnya. Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu pendekatan dengan melakukan suatu hal yang produktif dan pendekatan dengan TIDAK melakukan suatu hal yang TIDAK produktif.
Pada pembahasan kali ini, kami akan memfokuskan pada hal-hal tidak produktif yang harus berhenti anda lakukan agar anda memperoleh lebih banyak waktu demi meningkatkan produktivitas pada saat yang bersamaan.
Kami telah menyusun 25 hal tidak produktif yang harus anda berhenti/tidak lakukan untuk melipat gandakan produktivitas anda :
1. Membaca semua blog tentang produktivitas yang dapat anda temukan.
Produktivitas anda akan terpengaruh jika anda menghabiskan terlalu banyak waktu membaca blog tentang produktivitas. Ironis bukan? Jangan biasakan untuk membaca semua blog yang dapat anda temukan. Sebaliknya buat prioritas beberapa blog terbaik dimana anda bisa membaca secara rutin dan menerapkan apa yang telah anda pelajari sesudahnya.
2. Menghabiskan terlalu banyak waktu di situs media sosial (Facebook dan Twitter).
Situs media sosial dapat menyebabkan kecanduan dan mengambil sebagian besar waktu anda. Batasi waktu anda, misalkan 30 menit atau kurang untuk dihabiskan di situs ini, dan anda akan menyisakan lebih banyak waktu untuk melakukan tugas-tugas yang lebih penting.
3. Browsing online tanpa tujuan.
Browsing hanya ketika anda membutuhkannya saja. Browsing di web tanpa tujuan untuk menemukan hal-hal untuk menyenangkan diri dapat memakan waktu hingga berjam-jam waktu berharga anda.
4. Mengatakan ya untuk setiap permintaan.
Mengatakan ya untuk 2 jam obrolan panjang atau untuk pekerjaan tambahan ketika anda tidak dapat menangani beban kerja anda saat ini dapat menghancurkan produktivitas anda. Belajarlah untuk mengatakan tidak terhadap permintaan yang tidak membantu anda menjadi lebih produktif.
5. Memeriksa email setiap 5 menit.
Jika anda memeriksa email terlalu sering, itu berarti anda sedang terganggu dan tidak fokus pada pekerjaan anda. Fokus pada pekerjaan anda dapat membantu mempercepat proses yang berarti menggunakan lebih sedikit waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Mengacak-acak lemari pakaian anda.
Jika anda menghabiskan 30 menit setiap pagi mencari pakaian atau memutuskan apa yang harus dipakai, maka saatnya untuk merapikan lemari pakaian anda. Terlalu banyak pilihan pakaian akan menyebabkan kebingungan dan menyingkirkan pakaian yang sudah jarang anda pakai akan membantu anda memiliki waktu yang lebih singkat untuk memutuskan apa yang akan dikenakan. Cobalah sortir pakaian anda, misalkan berdasarkan t-shirt, polo shirt, dan kemeja, sehingga anda tidak perlu membuang waktu mencarinya.
7. Mencari kunci, ponsel dan dompet anda.
Saya dulu terbiasa mencari kunci, ponsel dan dompet setiap kali saya hendak pergi keluar rumah. Hal ini dapat menjadi frustrasi terutama ketika anda akan terlambat. Solusinya adalah dengan menempatkan barang-barang tersebut di lokasi yang sama setiap kali anda sampai di rumah sehingga keesokan paginya anda tahu di mana barang-barang tersebut berada dan anda tinggal mengambil tanpa membuang-buang waktu mencarinya.
8. Tersesat.
Pernahkan anda menghabiskan waktu berjam-jam mencari sebuah lokasi. Pepatah ‘malu bertanya sesat di jalan’ bukan untuk direnungkan saja, namun untuk diterapkan. Akan lebih baik jika anda merencanakan terlebih dahulu rute yang akan diambil terutama ketika anda akan menuju tempat yang asing. Jika tidak, mungkin 2 jam waktu anda akan terbuang sia-sia dengan berputar-putar mencari lokasi tersebut.
9. Menyimpan uang secara manual.
Jika anda menarik uang dari satu rekening untuk disimpan di rekening lain, anda melakukan sesuatu yang dapat diotomatisasi, yang berarti anda akan menghemat waktu dan usaha. Dengan melakukan proses otomatisasi dalam menabung, anda juga memastikan bahwa anda tidak menggunakan uang yang akan anda tabung.
10. Melakukan pembayaran secara manual.
Sama dengan poin 10 diatas, pembayaran secara otomatis akan membantu anda menghemat waktu dan tenaga, apalagi jika untuk melakukan pembayaran anda harus antre terlebih dahulu.
11. Multi tasking (Melakukan dua atau lebih aktivitas pada saat bersamaan).
Multi tasking membuat anda beralih fokus diantara tugas-tugas dan setiap kali anda beralih tugas, anda perlu memfokuskan ulang dari awal. Ini berarti anda sudah membuang-buang waktu untuk memfokuskan ulang tersebut. Selesaikan satu tugas sebelum beralih ke tugas berikutnya.
12. Membuat tidak rapi desktop komputer anda.
Sebuah desktop yang berantakan akan menyulitkan anda untuk mencari ikon yang anda butuhkan dan itu juga akan memperlambat waktu loading komputer anda. Hapuslah ikon yang sudah jarang anda gunakan dari desktop.
13. Tidak cukup tidur.
Sulit untuk menjadi produktif ketika anda merasa lelah. Pastikan anda mendapat tidur yang cukup sehingga anda bisa melakukan yang terbaik hari ini.
14. Pertemuan (meeting) tanpa agenda dan waktu yang ditetapkan.
Jika anda akan mengadakan sebuah pertemuan, pastikan untuk menuliskan agendanya. Ini akan memastikan semua orang tetap fokus pada agenda bukan pembicaraan tanpa arah. Tetapkan juga lamanya pertemuan yang akan diadakan untuk mencegah adanya “pembahasan ekstra” pada agenda tersebut.
15. Melakukan pekerjaan yang tidak penting.
Ada orang-orang yang bertingkah laku seperti orang sibuk namun sebetulnya tidak produktif. Mereka hanya mencoba untuk menjaga diri mereka tetap sibuk dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan terlepas dari apakah pekerjaan itu penting atau tidak. Jika anda melakukan pekerjaan yang tidak penting, maka produktivitas anda pasti terganggu. Prioritaskan pekerjaan anda pada kategori berikut ini :
Prioritas 1 : Pekerjaan penting dan segera
Prioritas 2 : Pekerjaan penting tapi tidak segera
Prioritas 3 : Pekerjaan tidak penting tapi segera
Prioritas 4 : Pekerjaan tidak penting dan tidak segera
16. Khawatir.
Jika anda khawatir tentang sesuatu hal, maka akan sulit untuk tetap fokus. Jika kekhawatiran anda adalah tugas yang perlu anda kerjakan nanti, keluarkan dari pikiran anda dengan menulisnya pada selembar kertas dimana anda akan berurusan dengannya nanti.
17. Membuat tidak rapi tempat kerja anda.
Dapat menjadi frustrasi ketika anda membuang-buang waktu untuk mencari peralatan kantor atau dokumen. Buatlah tempat kerja anda rapi, letakkan segala sesuatu pada tempatnya sehingga anda bisa mengambilnya dengan segera kapanpun anda inginkan. Rapihkan secara teratur agar berantakan tidak terulang.
18. Mengobrol dengan rekan kerja.
Mengobrol dengan rekan kerja anda tentang gosip benar-benar tidak membantu anda meningkatkan produktivitas. Bekerja ketika anda perlu bekerja dan mengobrol setelah pekerjaan selesai.
19. Menonton TV.
Acara TV dapat membuat anda ketagihan dan kadang-kadang anda menghabiskan sebagian besar waktu menontonnya. Kurangi waktu anda menonton TV dan anda akan menemukan bahwa anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang dapat membuat perbedaan bagi hidup Anda.
20. Nongkrong.
Setiap orang perlu waktu untuk bersantai tapi nongkrong setiap hari rasanya juga tidak masuk akal. Lakukan dalam batasan normal.
21. Memiliki banyak kartu kredit.
Terlalu banyak kartu kredit berarti bahwa anda akan memiliki lebih banyak tagihan yang harus diurus. Batalkan beberapa kartu kredit yang anda tidak butuhkan atau jarang gunakan sehingga anda hanya akan memiliki sedikit tagihan untuk diurus.
22. Membuka terlalu banyak tab di browser anda.
Hal ini mengganggu jika anda memiliki beberapa tab pada browser anda karena anda berharap akan mulai melompat dari satu hal ke hal yang lain. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, melompat dari satu tugas ke tugas lain bukanlah kebiasaan yang produktif yang baik.
23. Tidur berlebihan.
Tidur berlebihan berarti semakin sedikit waktu yang tersedia untuk melakukan tugas-tugas. Jika tidur 6-7 jam sudah cukup bagi anda, jangan mencobanya menjadi 8-10 jam.
24. Bekerja lembur.
Bekerja lembur tidak berarti anda jauh lebih produktif. Jika anda dapat berhenti melakukan hal-hal yang telah dijelaskan diatas, anda seharusnya dapat bekerja dengan waktu yang lebih pendek dan hasil yang lebih baik.
25. Gagal melakukan waktu kerja yang teratur.
Produktivitas kita cenderung berkurang dari waktu ke waktu dan anda perlu mencatat waktu kerja anda dalam rangka pengecekan produktivitas. Setiap kali anda merasa bahwa produktivitas anda telah menurun drastis, luangkan waktu anda untuk menganalisa bagaimana anda menghabiskan waktu selama jam kerja anda dan melihat apakah ada sesuatu yang tidak produktif yang anda lakukan untuk kemudian anda hilangkan.
Sumber: http://www.akuinginsukses.com/gandakan-produktivitas-stop-lakukan-25-hal-ini/

Senin, 09 Februari 2015

I'm a Moslem, No Valentine's Day

06.49

Hai sobat PSP!!
kali ini mimin mau sharing tentang valentine’s day menurut sudut pandang islam. Tanggal 14 februari sebagian penduduk dunia (terutama di bagian barat) merayakan hari kasih sayang atau valentine’s day. Perayaan yang didominasi oleh kalangan remaja ini biasanya memberikan hadiah kepada yang terkasih berupa coklat, boneka, bunga, atau yang semacamnyalah hehehe…
Tapi pada tau gak bro sist valentine’s day itu asal-usulnya darimana? Nih ya mimin bagi tau. Check this out!!
Ada banyak versi mengenai sejarah hari valentine ini, yang paling popular adalah kisah dari Santo Valentinus yaitu seorang pastur terkemuka pada masa Kaisar Claudius II yang konon meninggal pada tanggal 14 februari 269 M.
Menurut versi Yunani kuno, dimana menurut tarikh kalender Athena kuno, pertengahan bulan januari sampai pertengahan bulan februari (bulan Gamelion) dikenal dengan periode cinta dan kesuburan. dimana mereka menjadikannya sebagai hari penghormatan terhadap pernikahan dewa mereka, yaitu Dewa Zeus dengan Dewi Hera.
Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Pada hari itu, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya. Keesokan harinya, 15 februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda mencambuk gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuan itu berebutan untuk bisa mendapat cambukan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat cambukan maka mereka akan bertambah cantik dan subur. 
Namun setelah agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine. Barulah berabad-abad setelahnya hari valentine dipermanis dan dicampur-adukan dengan kepentingan komersial seperti sekarang ini.
Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.
Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat “dating” yang sering di akhiri dengan tidur bersama (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine’s Day. 
Perayaan Valentine’s Day di negara-negara barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan. Na’udzubillahi mindzaliq…
Seiring berjalannya waktu, hari valentine kian berkembang ditambah dengan promosi besar-besaran di berbagai media seperti televisi, majalah, koran, internet dan buku-buku, membuat budaya valentine’s day yang notabenenya berasal dari legenda kini menjadi mendunia, yang begitu dipuja dan dinanti para kawula muda.
Seperti hadist Rasulullah SAW “Barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” H.R. Tirmidzi. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk menghentikan tradisi paganisme ini, mulai dari diri sendiri atau mengajak teman dan kerabat untuk lebih berpikir kritis dalam budaya yang tidak jelas asal-usulnya. Budaya barat kerap menjadi primadona dan kiblat trend remaja Indonesia saat ini, dan hal itu semakin memudahkan “mereka” untuk mendoktrin pola pikir remaja saat ini, lalu kita mulai terbiasa dan membudayalah tradisi yang dulu kita anti untuk melakukannya dan kini justru menjadi hal yang wajib kita lakukan. Yang paling parah adalah jika sudah terkait dengan akidah agama islam, serta bisa menimbulkan boomerang antar agama dan menjalar ke bidang lainnya seperti ekonomi, politik, sosial dan korbannya adalah masa depan generasi penerus bangsa…
Yang terpenting dari semua ini adalah bentengi diri ini dengan iman terhadap Allah SWT dan ajaran rasul-rasul-Nya. Kita adalah generasi akhir zaman, bawalah dan sebarkanlah ajaran agama yang haq ini. Say  “I’m a Moslem and I’m not celebrating of Valentine’s Day”. (dedess03)